siapa yang sudi berperang untuk mati?
siapa yang rela hidup bukan untuk dirinya?
siapa yang bisa menerima bahwa dirinya ada untuk memenuhi keinginan yang bahkan ia tidak sedikit pun berandil menentukannya.
Tapi, nyatanya hidup yang sesungguhnya barulah dimulai ketika menjadi jelas dalam diri kita bahwa kebermaknaan tertinggi diri ini ada pada suatu alasan yang menggerakkanNya menghadirkan kita di dunia, alasan yang mengantarkan kita menjadi abadi di sisi yang Maha Abadi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment